MotoGP Inggris 2025 – Marc Marquez Pembalap Paling Beruntung di Silverstone, Nyaris Nol Poin Saat Jatuh dan Dibayangi Murid Valentino Rossi di Garis Finis

https://payhos.my.id/ – Pembalap Ducati, Marc Marquez, bisa saja gagal mendapat poin pada balapan MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/5/2025) kalau tidak ada bendera merah.

Bendera muncul setelah drama Aleix Espargaro (pembalap penguji Honda) dan Franco Morbidelli (Pertamina Enduro mengalami tabrakan dan menyebabkan oli dari motor Morbidelli bocor dan mengotori lintasan.

Bendera merah pada lap kedua MotoGP Inggris juga muncul setelah Marc Marquez mengalami kecelakaan, yang memungkinkannya untuk memulai kembali balapan.

Marquez menyatakan dirinya sebagai “pembalap paling beruntung” di Silverstone.

Start Marquez di balapan pertama sangat baik. Dia memimpin lebih awal setelah saudaranya, Alex Marquez, mengalami kecelakaan di tikungan pertama, dan memperlebar keunggulannya menjadi lebih dari satu detik di pertengahan lap kedua.

Namun, ia mengalami kecelakaan di tikungan ke-11.

“Hari ini keluarga Marquez adalah keluarga paling beruntung,” kata Marquez dalam konferensi pers pasca-balapan di Silverstone dilansir BolaSport.com dari Crash.

“Kami melakukan kesalahan pada balapan pertama.”

“Saya cukup marah. Perasaan di balapan pertama sungguh luar biasa. Itu adalah kesalahan yang sama sekali berbeda (seperti saat di Austin dan Jerez),” katanya.

“Hari ini karena angin. Saya tidak melakukan hal yang aneh. Mungkin saya tidak mempertimbangkan angin.”

“Saya juga mengalami kecelakaan pada Jumat dengan ban depan sedang dan rasanya tidak enak, tetapi saya tidak mempertimbangkan balapan dengan ban depan lunak,karena gaya berkendara saya.”

Pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu mengatakan bahwa dia tidak akan menyalahkan motor soal kecelakaannya pada balapan pertama MotoGP Inggris.

“Dari balapan pertama hingga kedua, saya tidak ingin mengatakan bahwa itu karena ban. Saya tidak ingin mengatakan bahwa itu karena motor,” aku Marquez.

“Saya tidak ingin mengatakan bahwa itu karena saya. Kami perlu menganalisisnya.”

“Pada balapan pertama saya merasa baik-baik saja. Pada balapan kedua, kami mengganti motor dan ban, dan itu terjadi setelah kecelakaan.”

“Jadi mungkin saya lebih kaku dan motornya kurang berbelok karena alasan ini. Saya perlu mengerti.”

Marquez mengatakan bahwa setelah kesalahan-kesalahannya di awal, ia mencoba mengendalikan situasi, terutama ketika ia memahami posisinya dibandingkan dengan para pesaingnya dalam kejuaraan.

“Saya membuat kesalahan kedua, saya kehilangan posisi,” ujar Marquez.

“Kemudian saya mencoba meminimalkan drama.”

“Ketika saya melihat saya berada di depan Alex (Marquez) dan Pecco (Francesco Bagnaia), saya memutuskan untuk tetap di atas motor dan menyelesaikan balapan.”

“Misalnya ketika saya terjatuh di tikungan 11, hembusan anginnya sangat kencang.”

“Saya perlu memperbaiki kesalahan saya.”

Meski puas finis ketiga di belakang Marco Bezzecchi (Aprilia) dan Johann Zarco (LCR Honda), Marquez kesulitan saat bertarung dengan Morbidelli dalam perebutan tempat ketiga jelang memasuki garis finis.

“Pada putaran terakhir saya mencoba mengendalikannya karena saya tahu akan terlalu berisiko untuk mencoba mengejar Zarco dan dalam upaya tersebut saya hampir jatuh,” aku Marquez.

“Franco memang lebih cepat, saya kesulitan dengan ban depan, tetapi pada putaran terakhir saya hanya berpikir podium adalah podium (tertawa).”

Murd tertua Valentino Rossi dari akademi VR46 itu akhirnya harus puas finis keempat di belakang Marquez.

Balapan MotoGP selanjutnya akan berlangsung di Motorland Aragon, 6-8 Juni mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *